Serap Gabah Lindungi Petani

By Admin

Foto/dok. Kementan  

nusakini.com - Menjamin ketersediaan pangan bagi lebih dari 250 juta penduduk negeri adalah tanggung jawab besar yang berada di pundak Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Kerja, kerja, dan kerja sepertinya telah mengalir dalam darah Amran, tidak peduli hari libur atau hari kerja.

Hal itu dibuktikan Amran pada Minggu, (26/3/2017) lalu saat Mentan Amran membuka acara akselerasi serap gabah petani "SERGAB" di halaman kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.

"Serap gabah petani ini sebagai bukti pemerintah hadir di tengah-tengah petani. SERGAB merupakan solusi efektif memotong rantai pasok tata niaga, menjamin produk petani dibeli, melindungi harga gabah petani, dan memperkuat stok cadangan beras pemerintah," kata Amran membuka acara. 

Pemerintah telah menyusun target penyerapan beras petani dari bulan Maret hingga Agustus 2017 sebesar 5,46 juta ton. Pada acara hari itu, realisasi penyerapan gabah petani telah tercatat hingga 3,2 juta ton hingga bulan April 2017. Perkembangan ini menunjukkan pada periode Maret sampai Mei 2017 sekitar 70 persen target SERGAB telah tercapai. 

Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras banyak pihak yang menjadi Mitra Perum Bulog. Di antaranya adalah Divre Bulog, Subdivre Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan TNI yang bekerja di delapan provinsi yakni, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusatenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. 

Percepatan yang dicapai dari kerja keras ini jika dibandingkan dengan penyerapan tahun lalu sangat berbeda. Data penyerapan dari bulan Januari sampai dengan 25 Maret 2017 telah mencapai 754.330 ton gabah kering yang setara dengan 377.165 ton beras atau telah meningkat sebesar 420 persen. 

Selain mempercepat penyerapan, pemerintah juga tetap melindungi petani dari risiko melimpahnya pasokan yang bisa membuat harga anjlok. Program SERGAB adalah program yang menjamin penyerapan gabah petani dengan membeli harga yang pantas yakni Rp. 3.700 untuk gabah dengan kadar air 26 hingga 30 persen. 

"Kondisi tata niaga beras tetap menjadi perhatian pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersama instansi terkait dalam rangka mengamankan gabah petani pada saat harga jatuh,” kata Amran di depan Sekjen Kementan Hari Priyono, Aster Kasad Mayjen TNI AD Komaruddin Simanjuntak, Dirjen Tanaman Pangan Gatot Irianto dan 1.500 peserta acara dari seluruh Indonesia.(p/mk)